Industri pengiriman barang sangat mempengaruhi paling penting dalam perekonomian global. Dalam ekosistem ini, peran buyer atau pembeli dan supplier atau pemasok sangatlah krusial.
Akan tetapi, dua istilah ini memiliki beberapa perbedaan yang signifikan dalam hal peran, tanggung jawab, dan kontribusinya dalam aktivitas logistik yang efisien.
- Peran dan Tanggung Jawab Buyer dalam Logistik
- Menentukan Kebutuhan
- Pemilihan Supplier
- Negosiasi Kontrak
- Pemantauan dan Pengawasan
- Penyelesaian Masalah
- Peran dan Tanggung Jawab Supplier dalam Logistik
- Perbedaan Buyer dan Supplier
- Posisi dalam Rantai Pasokan
- Fokus Tujuan
- Tanggung Jawab Kontraktual
- Kontrol atas Proses
- Risiko dan Tanggung Jawab
- Penutup
Apa saja? Ini ulasan lengkapnya!
Peran dan Tanggung Jawab Buyer dalam Logistik
Buyer atau pembeli adalah entitas atau individu yang melakukan pembelian karena memerlukan barang atau layanan logistik untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi dalam dunia bisnis, istilah buyer erat kaitannya dengan purchasing, yakni aktivitas sebuah perusahaan dalam mendapatkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan secara menyeluruh.
Berikut beberapa peran buyer dalam industri logistik :
Menentukan Kebutuhan
Buyer bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan mereka terkait dengan pengiriman barang. Ini termasuk menentukan jenis barang yang diperlukan, jumlahnya, dan spesifikasi lainnya.
Pemilihan Supplier
Buyer jadi bagian dari purchasing yang juga harus memilih supplier yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses pemilihan ini dilihat dari berbagai faktor seperti harga, kualitas layanan, keandalan, dan reputasi supplier.
Negosiasi Kontrak
Setelah memilih supplier, buyer akan melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan kontrak dan dokumen penting lainnya, yang mencakup harga, jadwal pengiriman, persyaratan pembayaran, dan persyaratan lainnya.
Pemantauan dan Pengawasan
Buyer juga berperan sebagai pemantau dalam pelaksanaan kontrak dengan cermat. Ini untuk memastikan bahwa barang dikirim sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang disepakati. Pihak ini juga menjadi pengawas untuk proses quality control atau produk yang dibeli.
Penyelesaian Masalah
Buyer juga harus menangani masalah yang mungkin muncul selama proses pengiriman, seperti keterlambatan pengiriman atau kerusakan barang.
Peran dan Tanggung Jawab Supplier dalam Logistik
Supplier atau bisa disebut juga sebagai pemasok merupakan badan usaha atau individu penyedia barang atau jasa logistik kepada perusahaan tertentu atau buyer yang nantinya akan diproses dan didistribusikan melalui distributor atau vendor.
Peran supplier dalam industri pengiriman barang adalah :
Persiapan Barang
Supplier harus mempersiapkan barang atau produk, baik baku, komponen atau barang modal yang akan dikirim sesuai dengan spesifikasi yang disepakati. Hal ini terdiri dari packaging, labeling, dan semua persyaratan lainnya.
Pengiriman Barang
Pihak supplier juga berperan dalam pengiriman barang kepada buyer sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Mereka akan melakukan koordinasi dengan penyedia jasa logistik jika diperlukan.
Kualitas dan Keandalan
Tanggung jawab lainnya adalah menjaga tingkat kualitas yang tinggi dalam barang atau layanan yang disediakan. Kecepatan juga jadi faktor penting, karena keterlambatan atau masalah dalam pengiriman tentunya akan berpengaruh negatif pada buyer.
Komunikasi
Tak hanya buyer, supplier juga berperan dalam menjaga komunikasi dengan buyer mengenai status pengiriman, perubahan jadwal, atau masalah lain sehubungan kegiatan pengiriman yang akan dilakukan.
Manajemen Persediaan
Beberapa supplier juga sudah menjalankan fungsi manajemen persediaan buyer. Mereka dapat membantu konsumen terkait jasa logistik yang melibatkan penyimpanan dan pengelolaan persediaan buyer.
Perbedaan Buyer dan Supplier
Posisi dalam Rantai Pasokan
Jika dilihat dalam urutan supply chain atau rantai pasokan, Buyer berada di posisi akhir permintaan. Mereka jadi pihak yang butuh barang atau layanan untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan.
Sementara itu, Supplier diposisikan di penawaran dalam rantai pasokan. Mereka bertugas menyediakan barang atau layanan kepada buyer dan mungkin juga melayani beberapa buyer lainnya.
Fokus Tujuan
Untuk tujuan, baik buyer dan supplier memiliki tujuan yang berbeda. Buyer lebih berfokus pada mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan mereka, bekerjasama dengan pihak keuangan dan menyiapkan dokumen pembelian.
Supplier lebih berfokus pada menyediakan barang atau jasa sesuai dengan permintaan buyer. Mereka bertugas memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan dan sesuai dengan buyer.
Tanggung Jawab Kontraktual
Buyer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa supplier memenuhi kewajiban kontraktual, termasuk pembayaran tepat waktu. Sementara itu, supplier bertanggung jawab dalam memenuhi persyaratan kontrak, seperti pengiriman barang sesuai jadwal dan kualitas yang dijanjikan hingga barang sampai di tangan buyer.
Kontrol atas Proses
Dalam hal kontrol, buyer memiliki porsi yang lebih besar atas tahap awal proses, termasuk pemilihan supplier dan negosiasi kontrak. Di sisi lain, supplier memiliki kontrol untuk tahap eksekusi, seperti persiapan barang dan pengiriman produk.
Risiko dan Tanggung Jawab
Buyer mungkin bertanggung jawab pada risiko terkait keterlambatan pengiriman, kerusakan barang, atau masalah lain yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha mereka. Sementara, supplier mungkin menghadapi risiko terkait dengan pembayaran yang tertunda atau pembatalan kontrak oleh buyer.
Penutup
Meskipun buyer dan supplier saling tergantung, namun perbedaan-perbedaan ini menentukan tanggung jawab dan kontribusi masing-masing dalam menjaga aliran barang yang efisien.
Jadi, sangat penting bagi buyer dan supplier untuk memahami peran dan tanggung jawab masing-masing serta menjaga komunikasi yang efektif.
Butuh jasa pengiriman dan pelayanan kepabeanan terpercaya dan berpengalaman? Surya Inti Primakarya siap membantu pengiriman melalui laut dan udara.
Segera Hubungi kami.