Logistik barang yang efisiensi akan membantu kelancaran pasokan barang di pasar yang memudahkan pemenuhan kebutuhan perusahaan dan konsumen.
Namun, dalam proses ini, ada banyak tantangan yang mungkin muncul yang dapat menghambat alur pengiriman barang yang lancar. Salah satu masalah yang sering muncul adalah fenomena yang dikenal sebagai "Criss Cross".
Mari kita bahas apa sebenarnya Criss Cross dan beberapa strategi untuk mengatasinya.
Pengertian Criss Cross dalam Logistik
Criss Cross adalah istilah yang digunakan saat paket atau barang kiriman salah atau tertukar dengan paket lainnya selama proses pengiriman.
Istilah ini jika dalam konteks pengiriman barang secara umum dapat dikatakan berada dalam situasi di mana rute tidak sesuai dengan tujuan akhir dan melibatkan banyak perhentian tambahan yang tidak perlu.
Baca Juga: Mengenal Delivery Duty Unpaid dalam Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari berbagai sumber atau tujuan yang berbeda berpotensi bersilangan atau bersimpangan dalam perjalanannya menuju tujuan akhir. Sehingga barang-barang dengan rute pengiriman yang berdekatan atau bahkan tumpang tindih ditempatkan dalam satu kendaraan atau jalur pengiriman yang sama.
Ini dapat menyebabkan peningkatan biaya, waktu pengiriman yang lebih lama, dan bahkan potensi risiko kerusakan barang.
Faktor Penyebab Criss-Cross
Kurangnya Koordinasi
Kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman dapat membuat rute pengiriman tidak efisien. Misalnya, kurangnya komunikasi antara produsen, penyedia logistik, dan pihak pengiriman bisa menyebabkan jadwal yang tumpang tindih dan pengiriman yang tidak terorganisir.
Keterbatasan Informasi
Kurangnya data dan informasi dapat menghambat melacak pergerakan barang. Tanpa informasi yang akurat, status dan lokasi barang tidak akan terlihat dengan jelas.
Perubahan Rencana
Terkadang, perubahan mendadak dalam permintaan pasar atau permasalahan logistik dapat menjadikan perubahan rencana pengiriman. Ini bisa mengakibatkan criss-cross karena perubahan ini mungkin harus dilakukan dalam waktu singkat tanpa pertimbangan yang matang.
Faktor Geografis dan Transportasi
Beberapa rute pengiriman bisa melintasi batasan geografis atau kendala transportasi tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan pengalihan rute yang tidak diinginkan dan akhirnya menyebabkan criss-cross.
Masalah yang Terjadi Karena Criss Cross
Keterlambatan Pengiriman
Ketika pengiriman dari berbagai sumber berpotensi bersilangan, risiko keterlambatan meningkat karena akan butuh waktu lebih untuk mengatur ulang barang-barang kiriman tersebut. Hal ini dapat berdampak negatif pada waktu pengiriman yang telah dijanjikan kepada pelanggan.
Kerusakan Barang
Setiap kali barang dipindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya, mungkin akan ada risiko kerusakan. Barang dapat rusak atau tergores selama proses criss cross, yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi bagi semua pihak yang terlibat.
Biaya Tambahan
Proses criss cross perlu sumber daya tambahan, seperti waktu, tenaga kerja, dan bahan bakar yang dibutuhkan dalam proses memindahkan barang. Tentunya biaya operasional akan meningkat dan mengurangi efisiensi.
Ketidakpastian Stok
Masalah karena criss cross tidak hanya mempengaruhi waktu pengiriman dan biaya, hal ini juga dapat mempengaruhi ketersediaan stok di tujuan. Bisnis yang mengandalkan pengiriman tepat waktu harus dapat mencari solusi lain dalam merencanakan persediaan barang yang terlambat datang.
Cara Mengatasi Criss-Cross
Koordinasi yang Lebih Baik
Sangat penting untuk semua pihak menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan baik. Baik antara penjual, penyedia jasa dan logistik, hingga pihak lainnya. Dengan koordinasi yang baik, rencana pengiriman dapat diatur dengan lebih efisien.
Teknologi Pelacakan
Manfaatkan teknologi pelacakan seperti RFID (Radio Frequency Identification) atau sistem GPS untuk membantu melacak pergerakan barang secara real-time agar mengetahui lokasi dan status barang dengan lebih akurat.
Perencanaan yang Matang
Rencana pengiriman harus disusun dengan matang, karena dengan perencanaan yang baik, kemungkinan adanya perubahan mendadak yang mengakibatkan criss-cross dapat dikurangi.
Optimalisasi Rute
Penggunaan perangkat lunak dan algoritma optimasi rute dapat membantu menemukan jalur pengiriman yang paling efisien. Faktor seperti jarak, kondisi jalan, dan kendala lainnya dapat diperhitungkan untuk menghindari criss-cross.
Analisis Data
Melalui analisis data, pola-pola criss-cross dapat diidentifikasi. Ini memungkinkan tim logistik untuk mengambil tindakan pencegahan yang lebih baik dan merancang solusi jangka panjang untuk menghindari pengiriman yang salah.
Kesimpulan
Dalam pengiriman barang, criss-cross bisa jadi masalah serius yang mengakibatkan peningkatan biaya dan penundaan pengiriman.
Akan tetapi, dengan komunikasi yang baik dan pemanfaatan teknologi, dan analisis data yang cermat, masalah criss-cross dapat diatasi dengan baik. Upaya kolaboratif dari semua pihak yang terlibat akan membantu menciptakan pengiriman barang yang lebih efisien dan efektif, menguntungkan semua pihak dalam proses tersebut.
Apakah Anda membutuhkan jasa pengiriman yang aman dan juga cepat? Solusinya gunakan jasa pengiriman barang dan pelayanan kepabeanan yang terpercaya dari SIP.
Surya Inti Primakarya siap mendukung Anda dalam proses pengiriman barang melalui dua jalur pengiriman yaitu laut dan udara. Dengan dibantu tim profesional yang berpengalaman, proses pengiriman barang menjadi cepat dan aman.