Kegiatan Ekspor dan Impor Saat Pandemi
Gambaran Kegiatan Ekspor dan Impor Saat Pandemi
Awal tahun 2020, Indonesia memasuki masa pandemi dengan adanya virus baru yang berasal dari Wuhan dengan nama COVID-19, situasi ini langsung berdampak terhadap perekonomian di Indonesia. Terutama kegiatan ekspor dan impor, dikarenakan kegiatan tersebut dibatasi untuk menekan angka persebaran virus COVID-19.
- Kegiatan Ekspor dan Impor Saat Pandemi
- Gambaran Kegiatan Ekspor dan Impor Saat Pandemi
- Langkah Stimulus Dari Pemerintah
- Penyederhanaan maupun pengurangan jumlah larangan serta pembatasan (Lartas) pada kegiatan ekspor. Dengan kebijakan ini, Pemerintah memiliki harapan terhadap kegiatan ekspor impor agar dapat berjalan dengan lancar dan meningkatkan daya saing para pelakunya yang ada didalam negeri.
- Menyederhanakan maupun mengurangi jumlah larangan dan pembatasan untuk kegiatan impor, terutama bahan baku. Hal ini bertujuan agar pasokan bahan baku tetap lancar dan tersedia, serta kegiatan ekpor impor tetap berjalan lancar.
- Bagi para pelaku kegiatan ekspor impor yang mematuhi peraturan. Pemerintah akan memberi kebijakan percepatan proses untuk kegiatan ekspor impor.
- Memberikan kebijakan mempercepat dan meningkatkan layanan untuk proses kegiatan ekspor impor dengan pengawasan melalui National Logistic Ecosystem (NLE).
- Ekspor Indonesia Meningkat Di Era Pandemi?
- Kesimpulan
Dalam laporan yang beredar, Indonesia mengalami penurunan sangat drastis terutamadalam kegiatan impor barang-barang pokok untuk produksi. Hal ini mengakibatkan perekonomian Indonesia mengalami penurunan dalam berproduksi dikarenakan tidak terpenuhinya bahan-bahan baku pokok produksi.
Jika dibandingkan dengan persentase impor pada tahun 2019 cenderung lebih stabil dibandingkan dengan tahun 2020. Dalam kegiatan ekspor pun selama periode Januari-April 2020, Indonesia tercatat masih didominasi oleh produk non-migas, padahal produk migas seperti gas dan minyak mentah justru masih diminati oleh banyak negara di dunia.
Beberapa produk ekspor Indonesia tujuan ke China juga berpotensi menurun. Kemungkinan China juga akan mengurangi jumlah permintaannya.
Langkah Stimulus Dari Pemerintah
Menteri Keuangan Indonesia (Ibu Sri Mulyani) sudah mengambil langkah dengan memberikan kebijakan dalam membantu ataupun menstimulus kegiatan ekspor dan impor. Berikut kebijakan tersebut :
-
Penyederhanaan maupun pengurangan jumlah larangan serta pembatasan (Lartas) pada kegiatan ekspor. Dengan kebijakan ini, Pemerintah memiliki harapan terhadap kegiatan ekspor impor agar dapat berjalan dengan lancar dan meningkatkan daya saing para pelakunya yang ada didalam negeri.
-
Menyederhanakan maupun mengurangi jumlah larangan dan pembatasan untuk kegiatan impor, terutama bahan baku. Hal ini bertujuan agar pasokan bahan baku tetap lancar dan tersedia, serta kegiatan ekpor impor tetap berjalan lancar.
-
Bagi para pelaku kegiatan ekspor impor yang mematuhi peraturan. Pemerintah akan memberi kebijakan percepatan proses untuk kegiatan ekspor impor.
-
Memberikan kebijakan mempercepat dan meningkatkan layanan untuk proses kegiatan ekspor impor dengan pengawasan melalui National Logistic Ecosystem (NLE).
Adapun, impor Indonesia pada tahun ini (2021) diperkirakan bisa lebih dari 2 persen. Namun, tingginya pertumbuhan impor tersebut dinilai tidak perlu dikhawatirkan selama komoditas yang diekspor didominasi oleh bahan baku dan penolong demi menggenjot produktivitas industri dalam negeri. Jadi Anda tidak perlu pusing jika Anda ingin tetap menjalankan kegiatan ekspor impor.
BACA JUGA :Yang Perlu Diperhatikan Dalam Bisnis Export Import
Ekspor Indonesia Meningkat Di Era Pandemi?
Kita tidak perlu khawatir dengan kondisi ekspor di Indonesia, karena menurut data yang ada, ekspor yang dilakukan Indonesia terhadap negara-negara luar tergolong mengalami kenaikan. Terutama pada tahun 2020, ekspor Indonesia mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2019, salah satunya ekspor Indonesia disektor perikanan.
Berdasarkan hasil data yang dirilis ITC Trademap, sebagian besar negara eksportir bidang perikanan dunia mengalami penurunan yang lumayan siginifikan dibanding pada tahun 2019, seperti China turun hingga 7,8%, Norwegia turun hingga 7,5%, Vietnam turun sampai dengan 2,1%, India turun sebanyak 15,1%, Thailand turun sebanyak 2,2%, dan terakhir Ekuador mengalami penurunan hingga 1,5%.
Berbanding terbalik dengan kegiatan ekspor perikanan Indonesia pada tahun 2020 naik hingga USD5,2 miliar atau mengalami trend positif 5,7% dibanding tahun 2019.
Kesimpulan
Itulah sedikit ulasan tentang kegiatan ekspor impor diera pandemi. Kebijakan Pemerintah yang sudah dicanangkan akan sangat membantu Anda dan semua pelaku kegiatan ekspor impor.
Jadi jangan takut ya untuk melakukan kegiatan ekspor impor. Surya Inti Primakarya juga sebagai penyedia jasa sudah berhasil melakukan pengiriman ke luar negeri seperti ke Thailand, Amerika, Iran, dll. Dengan keberhasilkan tersebut, membuat SIP siap untuk membantu Anda.
Untuk Anda yang memerlukan layanan ekspor impor barang, Surya Inti Primakarya dapat menjadi pilihan terbaik untuk bisnis Anda. PT. Surya Inti Primakarya merupakan perusahaan yang memberikan layanan ekspor dan impor serta dapat membantu UMKM di Indonesia untuk dapat terus berkembang dengan memberikan training ekspor impor.