Beberapa dari Anda mungkin tidak asing dengan negara UAE atau Uni Arab Emirate. Negara UAE merupakan suatu negara timur tengah yang terdiri dari tujuh emirate. Diantaranya yakni seperti Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al-Quwain, Fujairah, dan Ras Al Khaimah.
Berkat perekonomiannya yang dinamis dan terus mengalami perkembangan, Uni Emirat Arab menawarkan beberapa peluang potensi ekspor bagi Indonesia. Ini menjadi suatu hal yang penting untuk dipahami guna mendukung perkembangan ekspor bagi Indonesia.
- Hubungan Perdagangan Indonesia & Uni Emirat Arab
- Komoditas Indonesia yang Sudah Di Ekspor Ke Uni Emirat Arab
- Mutiara Alami atau Berbudaya
- Lemak & Minyak Hewan, Sayuran, atau Mikroba serta Turunannya
- Kendaraan (Selain Kereta Api atau Trem Rolling Stock, dan Suku Cadang serta Aksesorinya
- Mesin & Peralatan Listrik
- Kertas & Paperboard
- Daftar Produk yang Berpotensi Diekspor ke UAE
- Produk Emas Tidak Ditempa (Non-Moneter)
- Minyak Sawit & Turunannya (Diolah)
- Produk Kendaraan Dengan Kapasitas Angkut Penumpang <10 Orang
- Perhiasan
- Aluminium Oksida
- Penutup
Baca Juga: Potensi Ekspor Cengkeh dari Indonesia
Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai peluang potensi ekspor untuk beberapa komoditas atau produk dari Indonesia ke Uni Emirat Arab. Yuk ikut ulasan lengkapnya dengan seksama!
Hubungan Perdagangan Indonesia & Uni Emirat Arab
Sekilas mengenai hubungan perdagangan Indonesia dan Uni Emirat Arab, keduanya menjalin hubungan perdagangan guna meningkatkan perkembangan perekonomian mereka. Salah satu perjanjian perdagangan yang umum dikenal diantara keduanya yakni Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement atau disingkat IUAE CEPA.
IUAE CEPA merupakan suatu perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab yang dibuat untuk memperkuat serta memperluas hubungan ekonomi dan bilateral yang dijalin.
Bagi Indonesia sendiri, hubungan perdagangan IUAE CEPA memberikan sejumlah keuntungan untuk mendukung perkembangan perekonomiannya.
Di bidang perkembangan, perjanjian IUAE CEPA memberikan suatu keuntungan yang berupa terbukanya pasar UAE dengan penurunan, pengurangan, hingga penghapusan tarif bea masuk secara bertahap sekitar 94% dari total pos tarif UAE yang berlaku sejak entry into force.
Perjanjian ini juga disebut sebagai tonggak sejarah baru bagi Indonesia. Hal ini demikian karena perjanjian ini merupakan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif pertama kali yang mencakup isu ekonomi islam/syariah.
Komoditas Indonesia yang Sudah Di Ekspor Ke Uni Emirat Arab
Terdapat beberapa komoditas Indonesia yang sudah di ekspor ke Uni Emirat Arab dan menghasilkan suatu dampak bagi perekonomian Indonesia. Melansir dari databoks, pada tahun 2022 ada sejumlah komoditas Indonesia yang menjadi produk utama ekspor ke Uni Emirat Arab. Berikut adalah produk-produknya.
Mutiara Alami atau Berbudaya
Sekilas, produk mutiara alami atau berbudaya ini menjadi suatu komoditas ekspor dengan menempati urutan pertama. Nilai ekspor produk asal Indonesia satu ini yakni mencapai $364,435 ribu. Angka nilai ekspor ini disebut mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya yang bernilai $281,252 ribu.
Lemak & Minyak Hewan, Sayuran, atau Mikroba serta Turunannya
Setelah produk mutiara alami atau berbudaya, produk selanjutnya yang menjadi produk utama ekspor Indonesia ke UAE pada tahun 2022 lalu yakni lemak & minyak hewan, sayuran, atau mikroba serta turunannya.
Produk ini mencatat nilai ekspor sebesar $292,746 ribu. Dibanding periode sebelumnya, angka ini terbilang lebih rendah yang mana sebelumnya mencatat nilai ekspor sebesar $295,434 ribu.
Kendaraan (Selain Kereta Api atau Trem Rolling Stock, dan Suku Cadang serta Aksesorinya
Produk kendaraan (selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang serta aksesorisnya, juga menjadi salah satu komoditas yang kerap di ekspor ke UAE pada tahun 2022 lalu. Nilai ekspor untuk komoditas satu ini yakni mencapai $282,096 ribu.
Mesin & Peralatan Listrik
Mesin dan peralatan listrik serta bagiannya menjadi salah satu produk atau komoditas Indonesia yang juga di ekspor ke berbagai negara. Indonesia mencatat nilai ekspor untuk produk ini dengan nilai yang mencapai $251,946 ribu.
Kertas & Paperboard
Kemudian, adapun produk kertas dan paperboard yang juga diekspor ke UAE. Indonesia mencatat nilai ekspor untuk komoditas ini yang mencapai $72,473 ribu. Nilai ini mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya mencapai $98.599 ribu.
Daftar Produk yang Berpotensi Diekspor ke UAE
Pada poin ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai daftar produk apa saja yang berpotensi untuk diekspor ke UAE saat ini. Data ini dilansir dari exportpotential.intracen.org. Lalu, produk apa saja yang berpotensi? Simak ulasan lebih lanjutnya berikut ini.
Sumber: exportpotential.intracen.org
Produk Emas Tidak Ditempa (Non-Moneter)
Produk yang menempati posisi teratas dan berpotensi untuk di ekspor ke Uni Emirate Arab yakni produk emas tidak ditempa untuk tujuan non-moneter. Produk ini merupakan produk emas dalam bentuk mentah atau setengah jadi dan belum diproses menjadi sebuah produk akhir seperti perhiasan atau barang industri lainnya.
Nilai potensi ekspor untuk produk emas ini yakni mencapai $444 juta. Untuk nilai aktual ekspornya yakni senilai $668 ribu.
Minyak Sawit & Turunannya (Diolah)
Produk minyak sawit dan turunannya dan sudah diolah merupakan suatu produk yang diproduksi dengan melibatkan proses pengolahan seperti penyulingan, ekstraksi, pemurnian, dan proses lainnya.
Produk ini umumnya diproses menjadi produk bahan pembuatan makanan dan minuman, kosmetik, produk rumah tangga, dan biodiesel, serta berbagai produk lainnya.
Untuk nilai potensi ekspor produk Indonesia satu ini ke UAE yakni mencapai $315 juta. Sedangkan untuk nilai aktual ekspornya yakni mencapai $196 juta.
Produk Kendaraan Dengan Kapasitas Angkut Penumpang <10 Orang
Produk Indonesia selanjutnya yang juga berpotensi untuk diekspor ke UAE yakni produk kendaraan dengan kapasitas angkut penumpang kurang dari 10 orang. Nilai potensi ekspor untuk produk ini yakni mencapai $230 juta. Kemudian untuk nilai aktual ekspornya yakni mencapai $226 juta.
Perhiasan
Perhiasan juga menjadi produk atau komoditas Indonesia yang berpotensi diekspor ke UAE. Perhiasan yang dimaksud yakni perhiasan yang terbuat dari logam mulia. Diantaranya seperti emas, perak, platinum, atau bahan logam mulia lainnya.
Lebih lanjut, nilai potensi ekspor untuk produk perhiasan dari Indonesia ke Uni Emirat Arab yakni mencapai $229 juta. Sedangkan untuk nilai aktual ekspornya yakni mencapai $332 juta.
Aluminium Oksida
Indonesia juga punya produk atau komoditas yang berpotensi untuk diekspor ke UAE. produk tersebut yakni produk aluminium oksida. Produk ini merupakan suatu produk senyawa kimia yang terdiri dari atom aluminium dan oksigen. Nilai potensi ekspor untuk aluminium oksida yakni senilai $ 77 juta. Kemudian nilai aktual ekspornya yakni senilai $6,8 juta.
Penutup
Sudah paham apa saja produk atau komoditas Indonesia yang berpotensi untuk diekspor ke Uni Emirat Arab?
Nilai peluang potensi yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya diharapkan menjadi pertimbangan bagi pelaku usaha Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka terutama yang menghasilkan produk-produk tersebut dengan mengekspornya ke Uni Emirat Arab.
***
Butuh layanan jasa pengiriman barang atau paket ke luar negeri? SIP siap membantu. PT Surya Inti Primakarya memiliki tenaga ahli ekspor impor serta ahli kepabeanan berkompeten yang siap melayani Anda untuk pengiriman barang secara aman, terpercaya, dan tepat waktu.
Segera hubungi kami untuk info lebih lengkapnya!