Banyak pihak di seluruh dunia melakukan impor barang dari China dengan alasan-alasan tertentu. Seperti kualitas produk yang terbilang baik dan dijual dengan harga yang lebih kompetitif. Kebanyakan pihak melakukan impor barang dari negara Cina juga dikarenakan hal ini dapat mendukung peningkatan daya saing mereka di pasar global.
Pihak-pihak yang melakukan ekspor-impor seperti eksportir maupun importir pasti tidak asing lagi dengan istilah red line. Istilah red line ini terdapat pada bea cukai di negara tujuan. Red line erat kaitannya dengan pemeriksaan ketat yang mungkin menimbulkan situasi terhambatnya pada suatu barang yang diimpor tak terkecuali untuk barang yang diimpor dari China.
- Memahami Istilah Red line dalam Impor Barang
- Mengapa ada Istilah Red line dalam Impor Barang?
- Apa Penyebab Barang dari China Masuk Red line?
- Barang yang Diimpor Merupakan Barang yang Terbatas atau Dilarang
- Terdapat Perbedaan pada Deskripsi Barang
- Nilai Barang yang Tidak Sesuai
- Informasi Data Penerima Barang yang Keliru
- Jumlah atau Kuantitas Barang
- Langkah untuk Menghindari Red line dalam impor barang dari China
- Kesimpulan
Dalam ulasan artikel kali ini, kita akan membahas pemahaman seputar istilah red line dalam impor barang dari China. Simak pembahasan kali ini hingga tuntas ya!
Memahami Istilah Red line dalam Impor Barang
Istockphoto.com
Dalam konteks pabean Indonesia Istilah "red line" merujuk pada serangkaian prosedur pemeriksaan yang melibatkan aspek fisik, administratif, dan pembayaran terkait dengan barang yang diimpor.
Namun, dalam ranah internasional, red line mencakup berbagai aturan-aturan seputar pembatasan, kuantitas atau jumlah, harga, waktu, kualitas, atau negara tujuan, tergantung pada ketentuan yang berlaku di negara tersebut.
Jika barang yang diimpor masuk pada garis atau status red line, maka barang tersebut akan mengalami hambatan yang berupa penundaan hingga penahanan. Hal ini dapat terjadi apabila suatu barang diimpor dengan tidak memenuhi regulasi yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Bisnis Lebih Lancar, Ini 6 Solusi Masalah Pengiriman Barang Ekspor-Impor
Mengapa ada Istilah Red line dalam Impor Barang?
istockphoto.com
Red line diberlakukan untuk mendukung pencegahan masuknya barang ilegal dan berbahaya ke Indonesia. lebih lanjut, red line juga diperlukan untuk mengurangi risiko tindakan penipuan dan kejahatan dari pihak importir yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, penetapan red line juga dilakukan dengan tujuan untuk mendukung pengendalian dengan membatasi perdagangan barang impor. Hal ini diperlukan demi kepentingan keamanan nasional, kesehatan masyarakat, dan perlindungan lingkungan.
Apa Penyebab Barang dari China Masuk Red line?
Istockphoto.com
Setelah mengetahui dan memahami apa itu istilah red line dalam impor barang, selanjutnya kita akan membahas penyebab barang dari China masuk garis atau pemeriksaan red line.
Berikut adalah penyebab-penyebabnya.
Barang yang Diimpor Merupakan Barang yang Terbatas atau Dilarang
Istockphoto.com
Setiap negara memiliki regulasi dan kebijakan tertentu terkait dengan impor tak terkecuali Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa daftar barang yang dibatasi atau dilarang untuk diimpor.
Barang-barang yang dibatasi atau dilarang disebut sebagai lartas. Adapun beberapa lartas yang telah ditetapkan pada peraturan Menteri Keuangan 161/PMK. 4/2007 JO PMK 224/PMK. 4/2015. Diantaranya yaitu sebagai berikut.
-
Rotan berbentuk utuh
-
Bibit atau anakan ikan Arwana dengan ukuran dibawah 10 cm
-
Cengkeh segar
-
Barang berupa uang tunai
-
Senpi
-
Bahan kimia beracun
-
Bahan baku minyak goreng
-
Benih lobster
-
Dan lain-lain
Barang-barang yang disebutkan diatas, merupakan barang-barang yang membutuhkan dokumen-dokumen pelengkap untuk memenuhi regulasi yang telah ditetapkan agar terhindar dari status red line yang berpotensi menimbulkan hambatan pengiriman atau impor.
Terdapat Perbedaan pada Deskripsi Barang
Salah satu penyebab umum yang dapat menyebabkan barang impor dari China masuk ke dalam status red line adalah terdapatnya perbedaan pada deskripsi barang.
Jika barang yang diimpor dari China tidak sesuai dengan keterangan yang tertera di deskripsi dokumennya, maka hal ini akan mengakibatkan barang yang diimpor akan masuk pada garis atau status red line.
Nilai Barang yang Tidak Sesuai
Terkadang, importir keliru untuk memberikan keterangan harga pada barang impor dan membuatnya menjadi barang yang undervalue.
Informasi Data Penerima Barang yang Keliru
ika data yang terkandung dalam dokumen impor, seperti faktur atau dokumen pengiriman, tidak sesuai dengan informasi yang sebenarnya terkait dengan penerima barang, pihak pabean akan memasukkan barang impor tersebut ke dalam pemeriksaan red line.
Jumlah atau Kuantitas Barang
Penyebab lain yang dapat menyebabkan barang impor dari China masuk dalam status red line adalah ketidaksesuaian antara jumlah atau kuantitas barang yang tercantum dalam dokumen impor dengan yang sebenarnya.
Jika jumlah atau kuantitas barang tidak sesuai, maka pihak pabean akan melakukan pemeriksaan yang bertujuan untuk menghindari potensi kesalahan, manipulasi, atau kekeliruan dalam proses impor.
Langkah untuk Menghindari Red line dalam impor barang dari China
Adapun beberapa langkah-langkah yang dapat Anda terapkan untuk menghindari pemeriksaan red line pada barang yang diimpor dari China. Berikut adalah langkah-langkahnya
-
Memahami informasi seputar barang yang diimpor
-
Melakukan koordinasi dengan pihak forwarder di Indonesia
-
Lakukan pemeriksaan pada kualitas barang maupun sertifikasinya
-
Pilih pihak penyedia layanan jasa pengiriman yang dapat dipercaya
Kesimpulan
Istilah red line menjadi penting untuk dipahami karena hal ini dapat mempengaruhi kelancaran proses impor barang dari China yang dilakukan.
Red line diberlakukan untuk mendukung pencegahan masuknya barang ilegal dan berbahaya serta untuk mengurangi risiko tindakan penipuan dan kejahatan dari pihak importir yang tidak bertanggung jawab.
***
Butuh layanan jasa pengiriman barang dan ekspor impor? SIP siap untuk membantu
Surya Inti Primakarya memiliki tenaga ahli ekspor dan ahli kepabeanan yang siap untuk membantu Anda dalam mengirim barang secara aman, terpercaya, dan tepat waktu.
Butuh Info lengkapnya? Hubungi Kami.