Dalam perdagangan internasional, dibutuhkan satu cara untuk memastikan perjanjian ekspor impor sebagai kesepakatan antara pihak terkait. Salah satu contohnya adalah Service Level Agreement.
Service Level Agreement menjadi salah satu jenis kontrak yang berkaitan dengan perjanjian dan hal-hal penting antara penyedia layanan dengan pelanggan.
Mari kita bahas selengkapnya!
Memahami SLA
Service Level Agreement atau tingkat pelayanan yang berbentuk dokumen yang berisi perjanjian tertulis terkait standar layanan dan kewajiban antara penjual atau vendor dengan pembeli atau customer.
Baca Juga: Wajib Tahu! Dokumen Ekspor untuk Kebutuhan Bisnis
Dokumen ini umumnya berisi beragam aspek, termasuk tingkat kinerja yang diharapkan, waktu respons, dan tindakan yang dilakukan jika ada masalah pada proses pengiriman barang.
SLA jadi landasan yang penting dalam menjaga kualitas layanan dan mengukur kinerja penyedia layanan yang disepakati sebelum barang dikirim.
Jenis-Jenis SLA
Internal based SLA
Digunakan dalam konteks perusahaan atau departemen internal yang berbeda untuk menetapkan standar layanan demi tujuan bersama. Misalnya penjualan memiliki target dari tim sales, pihak marketing harus berupaya menghasilkan rencana penjual demi tujuan bersama.
Customer based SLA
Jenis yang satu ini berfokus pada pada kebutuhan spesifik pembeli, mencakup layanan yang disediakan. Terkadang jenis SLA ini disebut juga sebagai eksternal SLA.
Multi Level Service-Based SLA
Menetapkan standar layanan untuk jenis layanan tertentu, atau bisa berarti penyedia layanan membagi kesepakatan dengan berbagai tingkatan untuk pelanggan sesuai kebutuhannya.
SLA umumnya meliputi:
- Tingkat Layanan (Service Level) yang ditujukan untuk menjelaskan standar yang diharapkan, seperti waktu respons, ketersediaan sistem, dan lainnya.
- Ringkasan Perjanjian ditujukan pada penjelasan terkait pihak-pihak yang bertanggung jawab, waktu berlakunya dan hak serta kewajiban yang harus dikerjakan. Selain itu, disebutkan layanan dan penanganan masalah yang bisa saja terjadi.
- Metrik Pengukuran Kinerja menjadi parameter untuk mengukur kinerja layanan, seperti waktu respons, proses pelaksanaan perjanjian dan lainnya.
- Penalti dan Kompensasi merupakan tindakan yang diambil jika layanan gagal dilaksanakan sesuai SLA.
Manfaat SLA
Beberapa manfaat utamanya meliputi:
- Ketepatan dan kepuasan terhadap kerjasama pihak-pihak terkait, karena dapat mengurangi ketidakpastian, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan keuntungan penjual.
- Fokus pada layanan dan pemantauan kinerja dengan baik.
- Manajemen risiko yang mungkin terjadi dan meminimalkan terjadinya komplik.
- Kolaborasi yang efektif dapat tercapai dengan menjaga komunikasi antara penjual dan pembeli.
- Pihak-pihak terkait juga dapat menyesuaikan prioritas sesuai kebutuhan dan tujuan bersama.
***
Dengan demikian, SLA tak hanya sebuah dokumen formal, namun kesepakatan penting dalam memastikan kualitas layanan yang konsisten pada hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.
Dengan memahami konsep, jenis dan manfaatnya, SLA dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
Butuh jasa pengiriman yang aman?
Bersama PT Surya Inti Primakarya, kami menyediakan jasa pengiriman dan pelayanan kepabeanan terpercaya dan berpengalaman, yang siap membantu pengiriman melalui laut dan udara.