logo-navbar

Mengenal Supply Positioning Model, Dari Fungsi Hingga Prosesnya!

13 JAN 2024

Pendekatan strategis dalam manajemen logistik berdampak besar pada keuntungan perusahaan dan pelanggan dalam ekonomi global. Salah satu konsep yang harus diperhatikan adalah Supply Positioning Model. 

 

Model ini membantu perusahaan dalam mengoptimalkan posisi dan aliran barang dalam pengiriman, memastikan ketersediaan produk di waktu yang pas, serta meningkatkan efisiensi operasional. 

 

Mari kita bahas selengkapnya dalam artikel ini. 

 

 

Pengertian Supply Positioning Model

 

Supply Positioning Model

istockphoto.com

 

Supply Positioning Model adalah pendekatan atau kerangka kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk memahami di mana dan bagaimana produk, jumlah dan bahan baku ditempatkan dalam proses logistik. 

 

Model ini dikembangkan oleh Peter Kraljic yang digunakan untuk mengkategorikana barang dan jasa berdasarkan nilai pembelian dan tingkatan risiko. 

 

Tujuannya adalah mencapai keseimbangan antara ketersediaan dan biaya. Dengan kata lain, model ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan mutu, memaksimalkan pelayanan dan keuntungan. 

 

 

Fungsi Supply Positioning Model

 

Supply Positioning Model

istockphoto.com

 

Optimasi Stok

 

Salah satu fungsi dari SPM adalah mengoptimalkan tingkat stok pada pasar. Model ini memungkinkan perusahaan mengidentifikasi stok barang disimpan, baik di gudang pusat distribusi, atau lokasi pengecer. Hal ini akan dapat mengurangi biaya penyimpanan berlebihan dan meminimalkan risiko kekurangan stok.

 

Pengelolaan Biaya

 

Model ini juga membantu perusahaan mengelola biaya lebih efisien, seperti biaya transportasi dan penyimpanan barang yang berlebihan. 

 

Responsif terhadap Perubahan Pasar

 

SPM juga memungkinkan perusahaan lebih responsif terhadap perubahan permintaan di pasar domestik atau luar negeri. Pemahaman yang baik akan membantu perusahaan dengan cepat menyesuaikan distribusi produk untuk mengakomodasi fluktuasi permintaan.

 

Peningkatan Layanan Pelanggan

 

Dengan menjaga tingkat persediaan lebih optimal, perusahaan dapat meningkatkan layanan bagi pembeli karena barang tersedia saat pembeli membutuhkannya.

 

Mengurangi Risiko

 

SPM juga juga pemilik bisnis mengurangi risiko dalam rantai pasokan. Dengan memiliki persediaan yang terdistribusi dengan baik, perusahaan dapat mengatasi gangguan dalam pengiriman, seperti gangguan produksi atau masalah logistik.

 

 

Kategori SPM

 

a. Routine Products

 

Jenis barang memiliki nilai pembelian kecil, jumlah item yang sedikit namun jumlah supplier lebih banyak. Selain itu, terkadang menghabiskan waktu dalam proses pembeliannya. 

Contoh : Alat tulis

 

b. Bottleneck Products 

 

Untuk jenis kategori selanjutnya, bottleneck lebih mirip dengan Routine Products, namun berbeda dari resiko dalam hal ketidaktersediaan barang dan tingginya ketergantungan kepada supplier tertentu.

Contoh: sparepart tertentu

 

c. Leverage Products

 

Memiliki nilai pembeliannya yang lebih besar, dengan resiko ketidaktersediaan barang dan jasa lebih besar, dengan jumlah suppliernya yang banyak. 

Contoh:  pembelian komputer perusahaan 

 

d. Critical Product

 

Nilai pembeliannya besar, dan risiko akibat ketidaktersediaan barang dan jasa juga besar namun jumlah supplier lebih sedikit. 

Contoh: pembelian bahan bakar untuk perusahaan besar. 

 

 

Penerapan Supply Positioning Model

 

Supply Positioning Model

istockphoto.com

 

Mengumpulkan Data Logistik

 

Langkah awal dalam SPM adalah mengumpulkan data yang relevan dari seluruh rantai pasokan. Data ini memuat informasi tentang permintaan pembeli, siklus produk, biaya transportasi, dan ketersediaan barang di beberapa tempat. 

 

Analisis Data

 

Setelah data terkumpul, perusahaan akan melakukan analisa, yang mencakup pola permintaan, waktu lead, dan biaya penyimpanan.

 

Penggunaan Perangkat Pemodelan

 

Selanjutnya, perusahaan bisa memakai perangkat lunak khusus untuk mengoptimalkan persediaan barang, dan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti biaya transportasi, biaya penyimpanan, dan tingkat layanan pelanggan. 

 

Simulasi dan Pengujian

 

Dilakukan juga simulasi dan pengujian yang berfungsi untuk memastikan bahwa model ini berguna untuk proses logistik yang efektif. 

 

Implementasi dan Pengawasan

 

Pada model SPM akan dilakukan monitor dan evaluasi, jadi jika ada perubahan, perusahaan dapat memiliki solusi untuk menyesuaikannya. 

 

 

Kesimpulan

 

Supply Positioning Model akan membantu perusahaan mengoptimalkan posisi dan aliran barang. Dengan pemahaman yang baik tentang model ini, pemilik usaha akan terhindar dari pemborosan biaya dan waktu.

 

Untuk jasa pengiriman dan pelayanan kepabeanan terpercaya dan berpengalaman, PT Surya Inti Primakarya siap membantu pengiriman melalui laut dan udara.

 

Informasi lebih lengkat, silahkan Hubungi kami.


Your Message Has Been Sent..