Furniture dari Indonesia sudah memiliki tempat di berbagai negara karena kualitasnya yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Industri ekspor furniture Indonesia kian berkembang telah berkembang pesat dan memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.
Mari kita bahas peluang ekspor furniture dari Indonesia, syarat hingga jenis kayu yang populer dari produk furniture khas tanah air.
Baca Juga: Intip Peluang Ekspor Indonesia ke Kanada & Komoditi Utamanya
Industri Furniture Indonesia
Industri furniture Indonesia merupakan bidang industri yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi sebuah furniture yang bernilai tinggi. Tentunya memanfaatkan kekayaan alam atau hasil alam hutan tropis yang memiliki banyak jenis kayu berkualitas tinggi.
Produk furniture dari tanah air juga memiliki desain yang khas dan unik, pengerjaan rapi, dengan bahan baku alami yang teruji, seperti mahoni, rotan dan kayu keras lainnya.
Beberapa pusat produksi furniture tersebar di seluruh Indonesia, seperti Jepara, Cirebon, Klaten, Surakarta, Gresik, Jabodetabek, Solo dan kawasan lainnya.
Namun dari data BPS, Jawa Tengah menjadi provinsi nilai tertinggi dari hasil ekspor furnitur, sekitar US$918,78 juta. Di posisi kedua ada Jawa Timur dengan nilai US$784,5 juta, selanjutnya Jawa Barat dengan hasil US$672 juta, diikuti Banten dan DKI Jakarta dengan nilai US$151,71 juta dan US$83,66 juta.
Dari data The Observatory of Economic Complexity (OEC), di tahun 2020, furnitur menjadi posisi ke-13 sebagai produk yang paling digemari di dunia dengan nilai sekitar 1.49% dari total perdagangan dunia yakni 249 miliar USD. Indonesia sendiri berkontribusi 2,5 miliar USD dari total ekspor furnitur di dunia yakni sekitar 257 miliar USD.
Di tahun 2022, data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jika nilai ekspor furnitur tanah air mencapai US$2,81 miliar atau Rp 43,7 triliun dan mengalami penurunan 2,72% dari tahun 2021.
Sementara, jika dilihat dari data Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), ekspor mebel dan kerajinan tahun 2023 sebesar US$1,8 miliar, khususnya untuk produk-produk khas Indonesia yang berbasis kayu solid, eksotis material seperti rotan, craft dll,
Jenis Bahan Baku Populer untuk Ekspor Furniture
Beberapa jenis kayu atau bahan baku dari Indonesia yang populer digunakan untuk pembuatan furniture, seperti :
Kayu Jati
Kayu jati jadi jenis kayu yang paling sering digunakan untuk pembuatan berbagai macam furniture. Alasannya karena kekuatan, daya tahan, dan keindahan seratnya berhasil membuat produk furniture dari kayu jati laris di pasar global.
Kayu Merbau
Kayu merbau juga terkenal akan kekuatannya dan sering menjadi bahan baku pembuatan lantai kayu dan furniture outdoor.
Kayu Mahoni
Mahoni juga merupakan kayu keras dengan serat halus dan warna yang menarik, sehingga sangat cocok menjadi bahan baku furniture berkualitas tinggi dan berdesain mahal.
Kayu Sonokeling
Kayu sonokeling bertekstur gelap dengan pola serat eksotis menjadikan jenis kayu ini sering digunakan untuk pembuatan furniture modern dengan harga mahal dan peralatan alat musik.
Kayu Akasia
Kayu akasia menjadi pilihan lebih terjangkau dari jenis kayu jati dan mahoni, namun tentunya tetap kuat dan punya tekstur serat yang indah.
Selain kayu, ada jenis bahan baku untuk furnitur yang menjanjikan. Dari data BPS, ini nilai ekspor furnitur tanah air di tahun 2022 menurut bahan bakunya, yakni :
Furnitur dari kayu - US$1.948,89 juta
Furnitur lainnya - US$400,96 juta
Furnitur dari logam -US$192,14 juta
Furnitur dari rotan atau bambu - US$186,80 juta
Furnitur dari plastik - US$76,33 juta
Pasar Ekspor Utama
Produk furniture dari Indonesia memang sudah sering diekspor ke berbagai negara di dunia. Beberapa pasar utama furniture tanah air adalah Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Australia dan beberapa negara lainnya.
Amerika Serikat jadi salah satu pasar terbesar, dengan permintaan tinggi untuk berbagai jenis furniture dengan nilai sekitar US$1,67 miliar, sekitar 59,6% dari total nilai ekspor di tahun 2022.
Selanjutnya adalah Jepang dengan nilai US$161,95 juta, Belanda sekitar US$105,78 juta, Belgia dengan nilai US$90,4 juta, Jerman sekitar US$88,17 juta, ada juga Australia senilai US$85,5 juta (3,05%), Prancis dengan nilai US$63,49 juta (2,26%), Inggris US$58,44 juta (2,08%), dan berbagai negara lainnya.
Kesimpulan
Ekspor furniture Indonesia menjadi salah satu industri yang berkontribusi pada perekonomian nasional. Memanfaatkan hasil alam dengan tepat dan maksimal, ditambah keterampilan yang terampil, semakin membuat produk furniture hasil Indonesia laris manis di pasar internasional.
Untuk berhasil dalam melakukan ekspor, para pelaku usaha diharapkan terus meningkatkan kualitas dan inovasi, sehingga industri sejenis ini terus berkembang di pasar global.
Untuk pebisnis dan UMKM yang ingin melakukan kegiatan ekspor dan impor barang, Anda dapat memanfaatkan jasa layanan ekspor dan fasilitas Pusat Logistik Berikat dari PT Surya Inti Primakarya.