IDN
Transloading dan intermodal merupakan dua istilah dalam perdagangan internasional yang memiliki makna hampir mirip. Tidak heran, sebagian pelaku ekspor dan impor sering kebingungan untuk memilih jenis layanan yang terbaik di antara keduanya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah memahami betul perbedaan antara transloading dan intermodal? Agar tidak salah dalam memutuskan pilihan di antara keduanya, cari tahu selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, ya!
Pengertian Transloading
Transloading adalah jenis pengiriman barang yang dimulai dari satu kontainer. Nantinya, kontainer tersebut akan dibongkar seluruhnya dan isinya dipindahkan ke kontainer lain untuk melanjutkan perjalanan pengiriman hingga tiba di tujuan.
Transloading bisa menggunakan moda transportasi sejenis atau berbeda. Contohnya, dari kereta yang satu ke kereta yang lain, dari kereta ke truk, dari truk ke truk, atau dari pesawat ke truk.
Dengan mekanisme tersebut, transloading menawarkan fleksibilitas dan penghematan biaya yang cukup signifikan. Selain itu, fasilitas bongkar muat transloading juga umumnya berada dekat jalan raya dan rel kereta api.
Namun, di balik fleksibilitas tersebut, transloading juga punya kelemahan. Salah satu kelemahan tersebut adalah risiko kerusakan barang, karena sering dibongkar muat sampai akhirnya tiba di tujuan.
Pada beberapa kasus, transloading juga memerlukan waktu pengiriman yang lebih lama. Hal ini karena proses bongkar muat barang sebelum akhirnya dilanjutkan untuk dikirimkan ke tujuan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Tepat Pilih Jasa Pengiriman Tercepat
Pengertian Intermodal
Pengiriman intermoda mengacu pada pemindahan seluruh kontainer secara utuh – bukan hanya isinya – dari satu moda ke moda transportasi lainnya.
Contoh pengiriman intermodal, yaitu kontainer yang diturunkan dari kapal laut yang langsung dimuat ke atas kereta api tanpa menyentuh atau memindahkan barang yang ada di dalamnya.
Dengan mekanisme pengiriman tersebut, intermodal bisa memberikan beberapa keuntungan. Pertama, yaitu barang tidak akan dikeluarkan dari kontainer. Artinya, risiko kerusakan barang akibat keseringan bongkar muat juga bisa diminimalkan.
Selain itu, keuntungan intermodal lainnya, yaitu barang Anda bisa bergerak dengan lebih cepat. Hal ini karena tidak adanya proses bongkar muatan untuk memindahkan ke kontainer lain.
Kendati demikian, pengiriman intermodal tetap punya kelemahan. Salah satu kelemahan tersebut, yaitu biaya yang cenderung lebih mahal. Hal ini karena pengiriman membutuhkan moda transportasi yang sesuai untuk membawa kontainer dari satu tempat ke tempat lainnya.
Selain itu, pengiriman intermodal juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tiba di tujuan. Hal ini berkaitan dengan proses pemindahan kontainer, yang seringnya membutuhkan waktu tidak sebentar.
Transloading vs Intermodal, Mana yang Terbaik?
Transloading dan intermodal memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Untuk mengetahui pilihan pengiriman yang paling tepat, hal ini mesti disesuaikan lagi dengan kebutuhan masing-masing individu dalam melakukan pengiriman internasional.
Hal yang perlu dipertimbangkan adalah, risiko keselamatan barang, biaya, efisiensi, kecepatan pengiriman, lokasi yang dituju, pengurusan dokumen, dan lain sebagainya.
Tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya untuk menentukan jenis pengiriman yang paling sesuai dengan Anda. Jangan salah pilih, agar Anda tidak dirugikan secara waktu dan materi.
Penutup
Jadi, mana yang menurut Anda paling tepat untuk pengiriman barang; apakah transloading atau intermodal? Sebelum memutuskan, pastikan untuk memperhatikan berbagai aspek lain terkait pengiriman internasional, ya!
***
Butuh bantuan terkait ekspor atau impor? Ingin konsultasi mengenai perdagangan internasional dengan profesional? Percayakan saja kepada PT Surya Inti Primakarya!
Kami adalah penyedia jasa pengiriman, baik dalam negeri maupun luar negeri. Bersama kami, kegiatan pengiriman barang, termasuk ekspor dan impor, akan berjalan dengan lebih efisien, mudah, dan cepat.
Klik hubungi kami untuk info selengkapnya!