Indonesia menjadi salah satu negara dengan hasil alam yang beragam dan berlimpah. Hal ini membuka peluang besar untuk potensi komoditas ekspor nonmigas dalam kegiatan ekspor dan impor di pasar dunia.
Apa saja komoditas ekspor nonmigas Indonesia dan peluangnya di pasar global? Baca artikel ini sampai selesai ya!
Apa Itu Komoditas Ekspor Nonmigas?
Komoditas ekspor nonmigas adalah produk-produk yang berasal dari tiga sektor, yakni pertanian, industri, hingga pertambangan, yang bukan berasal dari sektor minyak dan gas (migas).
Baca Juga: 8 Komoditas Barang Ekspor Terbesar di Indonesia
Dalam beberapa dekade belakangan ini, ekspor nonmigas Indonesia sudah berperan penting dalam meningkatkan pendapatan negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan baik.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat, ekspor nonmigas dari Januari hingga November 2023 mencapai US$221,96 miliar.
Pada Januari 2024, nilai ekspor nonmigas Indonesia mengalami penurunan 8,20% yakni sekitar US$19,13 miliar.
Penurunan tersebut terjadi pada bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, mesin dan elektrik, kendaraan, logam mulia dan produk kimia.
ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral (BBM) atau batu bara US$39,7 miliar, lemak dan minyak hewani/nabati atau CPO US$26,45 miliar, besi dan baja US$24,42 miliar, mesin dan peralatan elektrik US$13,26 miliar, serta kendaraan dan bagiannya US$10,32 miliar.
Jenis-jenis Komoditi Ekspor Nonmigas di Indonesia
Kelapa Sawit
Hasil alam yang satu ini sudah menjadi salah satu potensi terbesar dari Indonesia. Bahkan sudah diakui dunia. Kelapa sawit dan produk turunannya menjadi produk yang laris di berbagai negara.
Pertanian
Indonesia juga dikenal menjadi salah satu produsen terbesar karet dan kopi. Dua hasil pertanian ini berguna dalam berbagai hal. Karet alam difungsikan untuk otomotif dan konstruksi.
Sementara kopi tanah air, seperti Arabika menjadi salah satu komoditas ekspor dengan nilai tambah untuk ekonomi Indonesia. Hasil ekspor dari sisi pertanian untuk awal tahun ini, mencapai 0,11 persen.
Lemak dan Minyak
Sementara untuk nonmigas jenis lemak dan minyak hewan/nabati menjadi komoditi dengan peningkatan terbesar, sebesar US$208,0 juta (10,36 persen).
Mineral dan Logam
Ekspor mineral dan logam seperti batu bara, bijih timah, dan nikel tentunya berkontribusi besar terhadap peningkatan devisa negara.
Dari data Januari 2024 dari BPS, komoditas bahan bakar mineral atau batu bara senilai US$39,7 miliar, bahan bakar mineral sebesar US$805,9 juta (20,81 persen). Sementara bijih logam mencapai 462,0 juta dolar AS dan logam mulia mencapai 311,2 juta dolar AS.
Produk Industri
Beragam produk industri, yakni baja, aluminium, hingga hasil pupuk juga berperan pada data ekspor nonmigas Indonesia. Pada awal tahun, ekspor besi dan baja mencapai 27,7 juta dolar AS
Sementara, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sekitar 96,6 juta dolar AS, dan kendaraan sekitar 30,2 juta dolar AS.
Peran Komoditi Ekspor Nonmigas dalam Perekonomian
Komoditi ekspor nonmigas tentunya berperan strategis dalam perekonomian Indonesia. Selain menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat luas, ekspor nonmigas juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap devisa negara, mengurangi defisit perdagangan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Walau begitu, tantangan pada fluktuasi harga di pasar global, perubahan regulasi secara internasional, dan isu-isu lainnya bisa menjadi hambatan dalam keberlanjutan sektor ekspor nonmigas.
Kesimpulan
Komoditi ekspor nonmigas berpengaruh dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Dengan keberagaman SDA dan SDM yang mumpuni, Indonesia berpotensi besar dalam mengoptimalkan ekspor nonmigas, termasuk menjadi peluang bisnis di tahun ini.
Butuh layanan jasa pengiriman barang ekspor impor? PT. Surya Inti Primakarya siap membantu. Bersama tenaga ahli ekspor impor serta layanan ahli kepabeanan, bisnis ekspor impor Anda akan aman dan sampai tepat waktu.
Informasi lebih lanjut? Hubungi kami.