Regulasi Custom Clearance merupakan salah satu hal yang wajib diketahui oleh pelaku perdagangan internasional. Pasalnya, hal tersebut berkaitan dengan kelancaran dalam pengiriman barang dalam ekspor maupun impor.
Faktanya, setiap negara memiliki regulasi custom clearance yang berbeda. Oleh karena itu, menambah pemahaman tentang hal tersebut dapat menjadi langkah kunci untuk mencegah terjadinya kendala dalam pengiriman, seperti biaya tambahan, keterlambatan, dan penolakan atau penyitaan barang.
Pelajari selengkapnya tentang regulasi custom clearance lewat penjelasan di bawah ini!
Regulasi Custom Clearance
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang regulasi custom clearance:
1. Beda Negara, Beda Regulasi
Setiap negara memiliki regulasi atau peraturan yang berbeda, tak terkecuali dalam hal custom clearance. Ini artinya, segi dokumentasi, jenis barang yang diperbolehkan, hingga pajak dan bea yang dikenakan juga akan berbeda pada setiap negara.
Contohnya, mengimpor obat-obatan atau bahan kimia tertentu ke Indonesia memerlukan persyaratan izin khusus. Sebaliknya, obat atau bahan kimia tersebut mungkin dapat dikirim secara bebas ke negara lain.
Apabila regulasi tersebut tidak diperhatikan dan dipatuhi, barang yang dikirim mungkin akan ditahan, disita, atau dikembalikan lagi penjual
2. Dokumen
Kegiatan custom clearance tidak bisa dilepaskan dari serangkaian dokumen, seperti invoice, packing list, bill of lading (B/L), air waybill (AWB), dan certificate of origin (sertifikat asal barang).
Setiap negara memiliki persyaratan khusus, tak terkecuali mengenai format, informasi. dam dokumen tambahan terkait pengiriman.
Baca Juga: Custom Clearance: Simak Definisi Dan Tahapan Prosedurnya di Sini
3. Harmonized System Code
Harmonized system (HS) code adalah sistem pengkodean internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan suatu barang. Perbedaan kode HS tersebut juga menentukan tarif bea masuk dan pajak yang harus dibayar.
Salah penentuan kode HS dapat menyebabkan perhitungan tarif yang salah, sehingga memicu pemberian denda atau penyitaan barang.
4. Pajak dan Bea Masuk
Terdapat sebagian negara yang memberlakukan pajak dan bea masuk cukup tinggi untuk barang-barang tertentu.
Menjadi hal penting bagi pelaku ekspor dan impor untuk mengetahui besaran pajak dan bea yang dikenakan sebelum melakukan pengiriman. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan mencegah terjadinya kesalahan dalam perhitungan biaya.
5. Kebijakan Barang Dibatasi atau Terlarang
Sebagian negara memiliki kebijakan yang ketat terhadap barang-barang yang diperjualbelikan dalam perdagangan internasional. Barang-barang tersebut, misalnya senjata, zat beracun, dan produk hewani.
Selain itu, ada pula negara-negara tertentu yang membutuhkan surat atau dokumen khusus untuk melakukan ekspor dan impor pada barang-barang tertentu.
6. Waktu Proses Custom Clearance
Setiap negara memiliki waktu yang berbeda-beda, tak terkecuali untuk memproses custom clearance.
Bagaimana pun juga, ada beberapa negara yang memerlukan pemeriksaan fisik barang, sedangkan yang lain hanya memerlukan verifikasi dokumen. Hal-hal seperti inilah yang pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan waktu bekerja.
Penutup
Setiap orang yang terlibat dalam perdagangan internasional sebaiknya mengetahui tentang regulasi custom clearance di negara yang sering menjadi tujuan pembelian atau penjualan.
Bagaimana pun, mematuhi segala hal terkait regulasi custom clearance dapat membuat kegiatan perdagangan internasional yang Anda lakukan berjalan lebih lancar. Sebaliknya, tidak mematuhi regulasi custom clearance malah dapat membuat kegiatan ekspor dan impor akan terkendala.
***
Ingin kegiatan ekspor dan impor yang lebih efisien dan menguntungkan? Jika ya, Anda wajib bekerja sama dengan PT Surya Inti Primakarya!
Surya Inti Primakarya atau SIP adalah penyedia jasa pengiriman, baik dalam negeri maupun luar negeri. Bersama kami, kegiatan pengiriman barang, termasuk ekspor dan impor, akan berjalan dengan lebih efisien, mudah, dan cepat. Klik hubungi kami untuk info selengkapnya!