Dalam industri logistik, istilah "backhaul" dan "backbone" sering digunakan untuk dalam aktivitas distribusi barang. Walau keduanya berkaitan dengan pengelolaan transportasi dan jaringan, namun punya peran dan fungsi yang berbeda.
Mari kita bahas perbedaan backhaul dan backbone yang bisa membantu Anda memahaminya lebih dalam terkait dua istilah ini.
Memahami Backhaul dan Backbone di Logistik
a. Backhaul
Backhaul merujuk pada kembalinya barang dan kargo pengiriman dari lokasi akhir ke titik pengantaran asal atau awal.
Sering kali, istilah ini disebut juga sebagai muatan balik, dimana kendaraan pengiriman yang sebelumnya dari tujuan muatan kembali ke lokasi asal tanpa muatan kosong.
Oleh karena itu, konsep backhaul melibatkan pengangkutan barang tambahan pada perjalanan pulang. Dengan kegiatan ini, baik pengemudi dan perusahaan logistik bisa memanfaatkan keuntungan untuk biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan kapasitas kendaraan.
Kelebihan Backhaul
Selain untuk menghemat biaya seperti bahan bakar dan operasional, kelebihan penerapan backhaul seperti penggunaan sumber daya yang efektif dan pemaksimalan kendaraan logistik yang tepat.
Selain itu, tak ada lagi pembatalan mendadak dari pengiriman, karena sudah terdaftar pada sistem dengan jelas. Ditambah dengan mengurangi emisi karbon karena kendaraan tidak perlu melakukan perjalanan bolak-balik tanpa muatan.
Akan tetapi, pada prosesnya, kegiatan backhaul juga memiliki tantangan, seperti ketidakpastian adanya muatan balik atau masalah pada rute pada arah perjalanan pulang.
b. Backbone
Backbone dalam logistik pada pengantaran barang yang digunakan untuk mendukung aliran barang secara luas. Dalam logistik, backbone bisa berupa rute transportasi utama, atau jaringan komunikasi yang mendukung pengelolaan informasi dan jaringan distribusi.
Backbone biasanya merupakan infrastruktur yang memfasilitasi pengiriman barang dalam jumlah yang besar dari titik distribusi asal ke berbagai lokasi.
Tentunya, istilah ini sangat penting guna mendukung kelancaran dan kecepatan pengiriman barang karena sistem tersebut menghubungkan kota, daerah hingga pelabuhan, gudang dan pusat logistik.
Kelebihan Backbone
Penerapan backbone akan memberikan kecepatan dalam pengiriman barang, serta penggunaan waktu yang tepat menuju tujuan.
Selain itu, stabilitas pada infrastruktur backbone lebih kuat dan efisien.
Kelebihan lainnya adalah memungkinkan perusahaan mengurus proses pengiriman volume barang dalam jumlah yang besar dengan mudah.
Namun, backbone juga perlu investasi besar untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan jaringan untuk tetap dapat bekerja dengan optimal.
Baca Juga: Jangan Salah! Ini Perbedaan Layanan Ekspedisi dan Logistik
Backhaul vs Backbone
Dari Sisi Fungsi
Backhaul berfokus untuk memaksimalkan efisiensi muatan bali saat kendaraan akan kembali ke jalur awal, sementara backbone lebih berfokus pada pemenuhan jaringan dan infrastruktur dalam pengiriman barang skala besar.
Dampak pada Efisiensi
Backhaul akan meningkatkan efisiensi pada pengiriman barang dan backbone lebih efisiensi pada pengelolaan jaringan dan infrastruktur pergerakan barang.
Pengguna
Untuk sistem backhaul, lebih bersifat operasional untuk individu atau pada rute tertentu. Sementara di sisi backbone, lebih mengacu pada keseluruhan jaringan yang mendukung logistik barang.
Penutup
Backhaul dan backbone ternyata sangat penting untuk proses pengiriman barang, walau dengan fungsi yang berbeda.
Perusahaan jasa logistik dapat memaksimalkan kedua konsep ini untuk mencapai efisiensi tinggi dan mengurangi biaya yang tidak perlu, namun tetap mampu berdaya saing di pasar.
***
Bagi Anda yang ingin melakukan kegiatan ekspor impor, Surya Inti Primakarya hadir dan siap untuk membantu Anda.
Surya Inti Primakarya atau disingkat SIP memberikan layanan ekspor impor terbaik yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dan terpercaya.
Butuh info selengkapnya? Segera untuk hubungi kami.